Dalam kehidupan sehari-hari, sejak dulu jahe telah banyak dimanfaatkan sebagai bahan untuk memasak, membuat minuman, dan juga obat.
Disadari atau tidak, tanaman rimpang beraroma khas ini pun semakin berkembang seiring dengan meluasnya persebaran jahe ke seluruh penjuru dunia.
Pemanfaatnya pun tak lagi sekedar sebagai bumbu, minuman, dan obat saja.
Jahe kini juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan membuat makanan.
Tak heran jika kini jahe menjelma menjadi tanaman rempah yang mulai banyak dilirik pengusaha sebagai peluang bisnis baru yang menjanjikan.
Ya, harga jahe yang relatif stabil, bahkan cenderung meningkat beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa berbisnis jahe memberikan angin segar dalam bidang bisnis pertanian.
Tak melulu hanya padi, palawija, cengkeh, dan tembakau.
Berbisnis jahe juga bisa mendatangkan keuntungan berlipat ganda bagi pelakunya.
Tak hanya bagi pengusaha, petani pun juga bisa mendapat keuntungan lebih dengan melakoni bisnis ini.
Hal itu tentu tergantung pada kemampuan masing-masing individu bagaimana membudidayakan serta membisniskannya dengan baik.
Jika proses pembudidayaannya berjalan dengan baik, maka hasilnya akan baik pula.
Begitu pula sebaliknya.
Oleh sebab itu, buku ini mengajak Anda untuk bertanam dan berbisnis jahe secara menguntungkan dimulai dari proses pengolahan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pengolahan hasil panen, hingga bagaimana menjual jahe dengan tepat. Kepopuleran jahe sebagai salah satu tanaman berjenis rempah, tak melulu berkaitan dengan fungsinya sebagai bumbu masakan atau minuman saja.
Sebut saja batuk, masuk angin, atau demam.
Hebatnya lagi, tanaman sejenis rimpang ini bisa membuat tubuh selalu terasa bugar jika dikonsumsi rutin.
Ini disebabkan oleh rasa jahe yang pedas dan memberi efek hangat sehingga membuat tubuh menjadi lebih fit dan bersemangat kembali.
Kemampuan itu yang membuat jahe lebih unggul ketimbang tanaman rempah lain.
Sehingga harga jualnya semakin tinggi tiap tahun.
Itu sebabnya banyak orang mulai berminat untuk menanam dan membudidayakan jahe dengan harapan bisa menjualnya dengan harga tinggi dan meraup keuntungan besar.
Keuntungan yang besar tentu menjadi impian setiap orang, bukan? Namun, persoalannya adalah pada proses menanamnya.
Apalagi membudidayakan jahe bukanlah perkara mudah.
Dibutuhkan pengetahuan, teknik, dan keterampilan yang memadai untuk alangkah baiknya lika Anda mengenal jahe lebih mendalam lagi yang akan dibahas selanjutnya.
Disadari atau tidak, tanaman rimpang beraroma khas ini pun semakin berkembang seiring dengan meluasnya persebaran jahe ke seluruh penjuru dunia.
Pemanfaatnya pun tak lagi sekedar sebagai bumbu, minuman, dan obat saja.
Jahe kini juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan membuat makanan.
Tak melulu hanya padi, palawija, cengkeh, dan tembakau.
Sebut saja permen, manisan, kue, acar, bahkan juga asinan.Tak heran jika kini jahe menjelma menjadi tanaman rempah yang mulai banyak dilirik pengusaha sebagai peluang bisnis baru yang menjanjikan.
Ya, harga jahe yang relatif stabil, bahkan cenderung meningkat beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa berbisnis jahe memberikan angin segar dalam bidang bisnis pertanian.
Tak melulu hanya padi, palawija, cengkeh, dan tembakau.
Berbisnis jahe juga bisa mendatangkan keuntungan berlipat ganda bagi pelakunya.
Tak hanya bagi pengusaha, petani pun juga bisa mendapat keuntungan lebih dengan melakoni bisnis ini.
Hal itu tentu tergantung pada kemampuan masing-masing individu bagaimana membudidayakan serta membisniskannya dengan baik.
Jika proses pembudidayaannya berjalan dengan baik, maka hasilnya akan baik pula.
Begitu pula sebaliknya.
Oleh sebab itu, buku ini mengajak Anda untuk bertanam dan berbisnis jahe secara menguntungkan dimulai dari proses pengolahan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pengolahan hasil panen, hingga bagaimana menjual jahe dengan tepat. Kepopuleran jahe sebagai salah satu tanaman berjenis rempah, tak melulu berkaitan dengan fungsinya sebagai bumbu masakan atau minuman saja.
Sebut saja batuk, masuk angin, atau demam.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan pengetahuan kesehatan, penelitian menunjukkan bahwa ternyata jahe bisa menjadi penyembuh alternatif bagi sejumlah penyakit.Sebut saja batuk, masuk angin, atau demam.
Hebatnya lagi, tanaman sejenis rimpang ini bisa membuat tubuh selalu terasa bugar jika dikonsumsi rutin.
Ini disebabkan oleh rasa jahe yang pedas dan memberi efek hangat sehingga membuat tubuh menjadi lebih fit dan bersemangat kembali.
Kemampuan itu yang membuat jahe lebih unggul ketimbang tanaman rempah lain.
Sehingga harga jualnya semakin tinggi tiap tahun.
Itu sebabnya banyak orang mulai berminat untuk menanam dan membudidayakan jahe dengan harapan bisa menjualnya dengan harga tinggi dan meraup keuntungan besar.
Keuntungan yang besar tentu menjadi impian setiap orang, bukan? Namun, persoalannya adalah pada proses menanamnya.
Apalagi membudidayakan jahe bukanlah perkara mudah.
Dibutuhkan pengetahuan, teknik, dan keterampilan yang memadai untuk alangkah baiknya lika Anda mengenal jahe lebih mendalam lagi yang akan dibahas selanjutnya.
Comments
Post a Comment